Sabtu, 08 Agustus 2015

ANALISIS CERPEN JURU MASAK

Unsur Intrinsik :

1.Judul : Juru Masak

2.Tema : Keahlian

3.Setting :
a.Waktu :
Beberapa tahun lalu hari pertama perhelatan : (Beberapa tahun lalu, pesta  perkawinan Gentasari dengan Rustamadji yang digelar dengan menyembelih tigabelas ekor kambing dan berlangsung selama tiga hari)

Ketika keluarga mempelai pria tiba :
(di hari pertama perhelatan, ketika rombongan keluarga mempelai pria tiba)

Kini : (Azrial kini sudah jadi juragan, punya enam Rumah Makan dan duapuluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan.)

Sejak dulu : (Sejak dulu, orang-orang Lareh Panjang yang kesulitan uang selalu  beres di tangannya, mereka tinggal menyebutkan sawah, ladang atau tambak ikan sebagai agunan, dengan senang hati Mangkudun akan memegang gadaian itu)
 
Sejak ibunya meninggal : (sejak ibunya meninggal, ayahnya itu sendirian saja di rumah, tak ada yang merawat)

Dua hari sebelum kenduri berlangsung : (Dua hari sebelum kenduri berlangsung, Azrial, anak laki-laki Makaji, datang dari Jakarta. Ia pulang untuk menjemput Makaji)

b.Latar Tempat :
Lareh Panjang, rumah Mangkudun, Jakarta

c.Latar Suasana :

-Kecewa : (Keluarga mempelai pria merasa dibohongi oleh keluarga mempelai wanita yang semula sudah berjanji bahwa semua urusan masak-memasak selama kenduri berlangsung akan dipercayakan pada Makaji,)
-Bingung : (ketika rombongan keluarga mempelai pria tiba, Gulai Kambing, Gulai  Nangka, Gulai Kentang, Gulai Rebung dan aneka hidangan yang tersaji ternyata  bukan masakan Makaji)
-Kesal : (“Kalau besok Gulai Nangka masih sehambar hari ini, kenduri tak usah dilanjutkan!” ancam Sutan Basabatuah, penghulu tinggi dari keluarga Rustamadji.) 
-Sedih : (dengan berat hati Azrial melupakan Renggogeni. Ia hengkang dari kampung, pergi membawa luka hati.) 
-Bangga : (Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah  jadi juragan, punya enam Rumah Makan dan duapuluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan)
-Kesal : (“Ah, menyesal kami datang ke pesta ini!”)
 

4.Tokoh dan penokohan :
a.Makaji :
- Baik hati : (Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta)
- Pekerja keras : (Di usia senja, ia masih tangguh menahan kantuk, tangannya tetap gesit meracik bumbu, masih kuat ia berjaga semalam suntuk.)
- Bertanggung jawab : (Beri Ayah kesempatan satu kenduri lagi, anak gadis Mangkudun dipinang orang. Sudah terlanjur Ayah sanggupi, malu kalau tiba-tiba dibatalkan
- Tidak sombong : (tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya. Makaji tak pilih kasih, meski ia satu-satunya juru masak yang masih tersisa di Lareh Panjang)

b.Mangkudun :
- Sombong : (“Bahkan bila ia jadi kepala desa pun, tak sudi saya punya menantu anak  juru masak!” bentak Mangkudun)
- Keras kepala : (“Apa kau bilang? Jodoh? Saya tidak rela kau berjodoh dengan Azrial. Akan saya carikan kau jodoh yang lebih bermartabat!”)

 c.Renggogeni :
- Baik hati : (“Dia laki-laki taat, jujur, bertanggungjawab. Renggo yakin kami  berjodoh.Apa dia salah kalau ayahnya hanya juru masak?”)
- Penurut : karena Renggogeni mau dijodohkan dengan laki laki pilihan ayahnya, tanpa Ia mencintai orang itu.
- Pandai : (Renggogeni hampir tamat dari akademi perawat di kota, tak banyak orang Lareh Panjang yang bisa bersekolah tinggi seperti Renggogeni. Perempuan kuning langsat pujaan Azrial itu benar-benar akan menjadi seorang juru rawat.)

d.Azrial
 - Baik hati : ( Kalau memang masih ingin jadi juru masak,  Bagaimana kalau Ayah jadi juru masak di salah satu rumah makan milik saya di Jakarta? Saya tak ingin lagi berjauhan dengan Ayah.)
       - Pendendam : ( Dengan maksud mengacaukan perhelatan  Mangkudun, Makaji dibawa ke Jakarta oleh Azrial.)
       - Pekerja keras : ( Awalnya ia hanya tukang cuci piring di rumah makan milik seorang perantau, kini Azrial sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah.)

5.Alur : Maju Mundur → Campuran

6.Sudut pandang : orang ketiga serba tahu

“Perhelatan bisa kacau tanpa kehadiran lelaki itu. Gulai Kambing akan terasa hambar lantaran racikan bumbu tak meresap ke dalam daging. Kuah Gulai Kentang dan Gulai Rebung bakal encer karena keliru menakar jumlah kelapa parut hingga setiap menu masakan kekurangan santan. Akibatnya, berseraklah gunjing dan cela yang mesti ditanggung tuan rumah, bukan karena kenduri kurang meriah, tidak pula karena pelaminan tempat bersandingnya pasangan  pengantin tak sedap dipandang mata, tapi karena macam-macam hidangan yang tersuguh tak menggugah selera. Nasi banyak gulai melimpah, tapi helat tak bikin kenyang. Ini celakanya
 bila Makaji, juru masak handal itu tak dilibatkan.”

 
 7.Amanat
 

› Jika kita menolong orang lain tanpa memandang siapapun orang itu, maka oranglain  juga akan senang dengan kita.
 › Jika ingin menjadi orang sukses, dalam hidup kita harus bekerja keras.




 
Unsur Ekstrinsik :

Nilai-Nilai

1.Nilai Moral :
Baik : Perilaku Azrial yang taat, jujur, dan bertanggung jawab.
Buruk: merah padam muka Azrial

 2.Nilai Sosial :
Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak perduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran sederhana.

3.Nilai Budaya :
- ”pesta perkawinan Gentasari dengan Rustamadji yang digelar dengan menyembelih tigabelas ekor kambing dan berlangsung selama tiga hari”
- “Dua kali meriam ditembakkan ke langit, pertanda dimulainya perhelatan agung. Tak
 biasanya pusaka peninggalan sesepuh adat Lareh Panjang itu dikeluarkan. Bila yang menggelar kenduri bukan orang berpengaruh seperti Mangkudun, tentu tak sembarang
dipertontonkan.”
- “pertunjukan pencak silat guna menyambut kedatangan mempelai pria.”

4. Nilai Pendidikan :
Renggogeni bersekolah tinggi sehingga ia menjadi juru rawat

Pertanyaan Halaman 11.
6. Masalah apa yang dihadapi Azrial?
Jawab : Konflik batin. Bahwa azrial masih belum bisa melupakan Renggogeni sampai. Dan sakit hati dengan penghinaan yang dilontarkan oleh ayah Renggogeni kepada dirinya.

7. Bagaimana Azrial mengatasi masalahnya?
Jawab : Azrial mengatasi masalahnya dengan meninggalkan desa itu dan merantau ke jakarta.

8. Apakah Makaji, sang juru masak menemui masalah pula?
Jawab : Iya, Masalah yang dihadapi Makaji adalah Azrial anak makaji melarang Makaji untuk menjadi juru masak di kenduri Mangkudun. Sedangkan, Makaji sudah berjanji untuk menjadi juru masak di acara kenduri tersebut dan harus menepati janjinya.Tetapi di sisi lain Azrial menginginkan agar ayahnya dapat ikut dengannya ke Jakarta.

9. Keputusan apa yang akhirnya diambil oleh Azrial?
Jawab : Dia membawa ayahnya ikut bersamanya untuk menjadi juru masak di rumah makan miliknya yang berada di Jakarta.

10. Menurut kalian apakah keputusan Makaji itu sudah tepat?
Jawab : Tidak, di satu sisi Makaji ingin ikut anaknya Azrial ke jakarta tapi di sisi lain ia harus bertanggung jawab kepada Mangkudun, karena dia telah berjanji.